BAB I
A.
Latar
Belakang
Qur’an diturunkan untuk memberi petunjuk kepada
manusia kearah tujuan yang terang dan jalan yang lurus dengan menegakkan asas
kehidupan yang didasarkan pada keimanan kepada Allah dan risalah-Nya. Juga
memberitahukan hal yang telah lalu, kejadian-kejadian yang sekarang serta
berita-berita yang akan datang. (http://khaidirsyafruddin.blogspot.com/2013/02/asbabun-nuzul.html)
Sebagian besar Qur’an pada mulanya diturunkan untuk
tujuan umum ini, tetapi kehidupan para sahabat bersama Rasulullah telah
menyaksikan banyak peristiwa sejarah, bahkan kadang terjadi di antara mereka
peristiwa khusus yang memerlukan penjelasan hukum Allah atau masih kabur bagi
mereka. Kemudian mereka bertanya kepada Rasulullah untuk mengetahui hukum Islam
mengenai hal itu. Maka Qur’an turun untuk peristiwa khusus tadi atau untuk
pertanyaan yang muncul itu. Hal seperti itulah yang dinamakan Asbabun Nuzul.[1]
B.
Rumusan
Masalah
Sesuai
dengan judul makalah ini yaitu tentang Asbabun Nuzul, maka untuk memperjelas
ruang lingkup pembahasan, penulis memiliki batasan masalah antara lain :
1. Bagaimanakahpengetahuan tentang Asbabun Nuzul ?
2. Apa
sajabentuk Asbabun Nuzul ?
3. Bagaimanakah fungsi dan manfaat mengetahui Asbabun Nuzul ?
4. Bagaimanakah cara mengetahui riwayat Asbabun Nuzul ?
C.
Tujuan
Penulisan
Adapun
tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Menjelaskan
pengetahuan tentang Asbabun Nuzul.
2. Menjelaskan
bentuk Asbabun Nuzul.
3. Cara mengetahui riwayat Asbabun Nuzul.
4. Fungsi dan manfaat mengetahui Asbabun Nuzul.
D.
Manfaat Penulisan
Manfaat
penulisan makalah ini adalah untuk memperluas cakrawala berpikir penulis,
disamping itu memberikan informasi kepada pembaca mengenai Asbabun Nuzul.
E.
Metode
Penulisan
Penulisan
makalah ini menggunakan metode librarry
riacheac, yaitu suatu penulisan yang
beranjak dari pengamatan kemudian dibahas dengan menggunakan pendapat para
pakar yang dikutip dari buku, dan media masa.
F.
Sistematika
Penulisan
Sistematika
gambaran umum penulisan makalah ini terdiri dari empatbab dimana masing-masing
bab terdiri dari sub-sub bab sebagai
berikut:
Bab.1
Pendahuluan. Dalam bab ini menjelaskan tentang latar belakang, kemudian
selanjutnya Rumusan Masalah, Tujuan Penulisan,
Metode Penulisan, dan Sistematika Penulisan dari topik pembahasan “Asbabun
Nuzul”.
Bab.
II Kajian Pustaka. Dalam bab ini menjelaskan tentang kajian pustaka
mengenai “Asbabun Nuzul”. Yakni Pengertian Asbabun Nuzul.
Bab.
III Pembahasan. Dalam bab ini menjelaskan tentang pembahasan-pembahasan dari
rumusan-rumusan masalah dalam penulisan makalah ini dalam topik pembahasan
mengenai “Asbabun Nuzul”.
Bab.
IV Penutup. Dalam bab ini menjelaskan tentang Kesimpulan, Saran dari penulis
buat para pembaca (responden), Daftar Pustaka dari topik pembahasan “Asbabun
Nuzul”.
BAB
II
KAJIAN PUSTAKA
A.
Definisi Asbabun Nuzul
Secara
etimologis, kata asbab (tunggal:sabab) dapat berarti alasan atau sebab.
Sedangkan term nuzul secara bahasa berarti turun. Jadi asbab al-nuzul dapat
dimaknai sebagai “pengetahuan tentang sebab-sebab diturunkannya suatu ayat”.
Sedangkan
secara terminologis, ada beberapa defenisi yang berkembang dikalangan ulama.
Asbabun nuzul terdapat banyak
pengertian, diantaranya :
1. Menurut
Az-Zarqan
Mendefinisikan
Asbabun Nuzul merupakan suatu kejadian yang menyebabkan turunnya satu atau
beberapa ayat, atau suatu peristiwa yang dapat dijadikan petunjuk hukum
berkenaan turunnya suatu ayat.[2]
2. Ash-Shabuni
“Asbabun
Nuzul adalah peristiwa atau kejadian yang menyebabkan turunnya satu atau
beberapa ayat mulia yang berhubungan dengan peristiwa dan kejadian tersebut,
baik berupa pertanyaan yang diajukan kepada Nabi atau kejadian yang berkaitan
dengan urusan agama”.
3. Subhi Shalih
Mendefinisikan
Asbabun Nuzuladalah sesuatu yang menyebabkan turunnya
satu atau beberapa ayat yang memeberi jawaban terhadap sebab itu, atau
menerangkan hukumnya pada masa terjadinya sebab itu.[3]
Dari
definisi diatas, dapat dipahami bahwa unsur-unsur yang penting diketahui
terkait dengan asbab al-nuzul adalah adanya satu atau beberapa kasus yang
menyebabkan turunnya satu atau beberapa ayat, dan ayat-ayat itu dimaksudkan
untuk memberikan penjelasan terhadap kasus itu.
BAB III
PEMBAHASAN
A.
Pengetahuan tentang Asbabun Nuzul.
Perlunya
mengetahui asbabun nuzul, al-wahidi berkata: ”tidak mungkin kita mengetahui penafsiran
ayat al-qur’an tanpa mengetahui kisahnya dan sebab turunnya ayat adalah jalan
yang kuat dalam memahami makna Al-qur’an”. Ibnu Taimiyah berkata: mengetahui
sebab turun ayat membantu untuk memahami ayat Al-qur’an. Sebab pengetahuan
tentang “sebab” akan membawa kepada pengetahuan tentang yang disebabkan
(akibat).
Namun
sebagaimana telah diterangkan sebelumnya tidak semua Al-qur’an harus mempunyai
sebab turun, ayat-ayat yang mempunyai sebab turun juga tidak semuanya harus
diketahui sehingga, tanpa mengetahuinya ayat tersebut bisa dipahami, ahmad adil
kamal menjelaskan bahwa turunnya ayat-ayat al-Qur’an melalui tiga cara:
1)
Pertama ayat-ayat turun sebagai
reaksi terhadap pertanyaan yang dikemukakan kepada nabi.
“Dan mereka bertanya kepadamu
tentang roh. Katakanlah: "Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah
kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit". (QS. Al-Isra’ : 85)
2)
Kedua ayat-ayat turun sebagai
permulaan tanpa didahului oleh peristiwa atau pertanyaan.
3)
Ketiga ayat-ayat yang mempunyai
sebab turun itu terbagi menjadi dua kelompok;
Ø Ayat-ayat
yang sebab turunnya harus diketahui (hukum) karena asbabun nuzulnya harus
diketahui agar penetapan hukumnya tidak menjadi keliru.
Ø Ayat-ayat
yang sebab turunnya tidak harus diketahui, (ayat yang menyangkut kisah dalam
al-qur’an).
Kebanyakan ayat-ayat kisah turun
tanpa sebab yang khusus, namun ini tidak benar bahwa semua ayat-ayat kisah
tidak perlu mengetahui sebab turunnya, bagaimanpun sebagian kisah al-qur’an
tidak dapat dipahami tanpa pengetahuan tentang sebab turunnya.
B.
Bentuk
Asbabun Nuzul
Asbabun nuzul mempunyai dua bentuk : Pertama dalam
bentuk peristiwa atau kejadian, dan kedua dalam bentuk pertanyaan. Yang
pertama, misalnya terjadi suatu peristiwa dikalangan sahabat kemudian turun
ayat merespon peristiwa tersebut sehingga dapat diselesaikan. Dan yang kedua maksunya adalah pertanyaan, baik yang muncul
dari sahabat atau yang berasal dari orang kafir, yang ditujukan kepada nabi saw
kemudian turun ayat untuk menjawab pertanyaan itu.( Studi al-Quran, 2009)
Para mufasir
membagi peristiwa itu kepada tiga macam, yaitu:
a.
Perdebatan(jadal), yaitu perdebatan sesama umat islam atau antara umat
islam dengan orang-orang kafir.
b.
Kesalahan, yaitu peristiwa yang merupakan perbuatan salah yang dilakukan
oleh sahabat kemudian turun ayat guna meluruskan kesalahan tersebut agar tidak
terulang lagi.
c.
Harapan dan keinginan,
Al-barra’ mengatakan setelah sampai dikota madinah,
rasul saw sholat menghadap baitui maqdis selama 16 bulan, pada dia lebih suka
berkblat ke ka’bah. Maka setiap kali sholat, Nabi selalu menengadah ke langit
mengharap turunnya wahyu yang memerintah beliaumenghadap ke ka’bah. Maka
turunlah ayat Q.S. Al-baqarah(2):144
Asbabun nuzul dalam bentuk pertanyaan dapat
dikategorikan kepada tiga macam, yaitu pertanyaan tentang hal-hal berkaitan
dengan masa lalu, masa yang berlangsung dan pertanyaan yang berkaitan dengan
kejadian masa yang akan datang.
C.
Cara Mengetahui Riwayat Asbabun
Nuzul
Sekalipun
ilmu ini begitu pentingnya dalam konteks menyingkap hubungan antara teks dengan
realitas, namun mengetahui sebab-sebab turunnya sejumlah besar ayat-ayat
al-qur’an secara pasti dan meyakinkan bukanlah menjadi sesuatu hal yang mudah.
Sebab terkadang kita dapatkan banyak riwyat yang melontarkan sebab-sebab yang
berbeda bagi turunnya suatu ayat itu sendiri.
Bahkan, kadang-kadang sebab turunnya
ayat memungkinkan bagi seorang mufassir untuk membaca teks secara benar, dan
karenanya dapat mendekatkannya untuk menemukan dalalah.[4]
Maksud dari membaca secara benar tidaklah membenarkan teks, tetapi maksudnya
memberikan arahan yang tepat terhadap dalalah
dari kata dan ungkapan.
Dari dasar inilah, cara untuk
mengetahui asbab al-nuzul adalah
dengan mengetahui cara periwayatannya dan mendengar dari generasi yang
menyaksikan langsung turunnya al-Qur’an yang mengetahui asbab al-nuzul dan dapat menjelaskan maksud-maksudnya. Para sahabat
adalah sumber utama untuk mengetahui asbab
al-nuzul, sedangkan generasi sesudahnya hanya cukup dengan menukil. Para
sahabat mengetahui indikasi-indikasi yang tersimpan dalam ketentuan-ketentuan
hukum karena mereka telah bersama-sama dengan Nabi. Mereka mngetahui tindak
tanduk Nabi dan menaati setiap ketentun ayat yang turun kepada beliau.
D.
Fungsi dan Manfaat Mengetahui
Asbabun Nuzul
Adapun
manfaat dari mengetahui dan memahami asbabun nuzul antara lain sebagai berikut:
1.
Mempelajari kandungan
al-Qur’an akan menambah perbendaharaan ilmu pengetahuan, memperluas wawasan dan
pandangan, serta mendorong kita meyakini kebenaran dan keunikan kandungannya,
yang menunjukkan kebesaran Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
sebagai Penciptanya.
2.
Membantu memberikan
kejelasan terhadap suatu ayat.
3.
Mengkhusukan hukum terbatas pada sebab, terutama ulama
yang menganut kaidah “khusus al-sabab”, sebab khusus.
BAB
IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Adapun
kesimpulan dari makalah ini adalah:
1.
Secara umum mengetahui
sebab turun ayat membantu untuk memahami ayat Al-qur’an. Sebab pengetahuan
tentang “sebab” akan membawa kepada pengetahuan tentang yang disebabkan
(akibat).
2.
Secara umum Asbabun nuzul mempunyai dua bentuk : pertama dalam bentuk
peristiwa atau kejadian, dan kedua dalam bentuk pertanyaan.
3.
Secara umum cara untuk
mengetahui asbab al-nuzul adalah
dengan mengetahui cara periwayatannya dan mendengar dari generasi yang
menyaksikan langsung turunnya al-Qur’an yang mengetahui asbab al-nuzul dan dapat menjelaskan maksud-maksudnya
4.
Secara
umum fungsi dan manfaat adalah mengetahui Asbabun Nuzulmemperluas
wawasan dan pandangan,membantu memberikan kejelasan terhadap suatu ayat, mengkhusukan hukum terbatas pada sebab.
B.
Saran
Apabila
penyusunan makalah ini ada yang kurang berkenan dihati pembaca, kami selaku
pemakalah meminta maaf dan semoga ada kritik dan saran yang bermanfaat dan
membangun dari para sahabat.
Daftar Pustaka
Adapun
Daftar Pustaka secara umum penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
Shaleh.,
Dahlan., dkk. 2000. Asbabun Nuzul. Bandung:
Diponegoro.
SayyidThantawi,
Muhammad. 2013. Ulumul Qur’an.
Jogjakarta: IRCiSoD.
M.
Yusuf, Kadar. 2009. Studi Al- Qur’an. Jakarta:
Hamzah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar