Jumat, 10 April 2015

Makalah Studi Qur'an " Asbabun Nuzul"



BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Qur’an diturunkan untuk memberi petunjuk kepada manusia kearah tujuan yang terang dan jalan yang lurus dengan menegakkan asas kehidupan yang didasarkan pada keimanan kepada Allah dan risalah-Nya. Juga memberitahukan hal yang telah lalu, kejadian-kejadian yang sekarang serta berita-berita yang akan datang. (http://khaidirsyafruddin.blogspot.com/2013/02/asbabun-nuzul.html)
Sebagian besar Qur’an pada mulanya diturunkan untuk tujuan umum ini, tetapi kehidupan para sahabat bersama Rasulullah telah menyaksikan banyak peristiwa sejarah, bahkan kadang terjadi di antara mereka peristiwa khusus yang memerlukan penjelasan hukum Allah atau masih kabur bagi mereka. Kemudian mereka bertanya kepada Rasulullah untuk mengetahui hukum Islam mengenai hal itu. Maka Qur’an turun untuk peristiwa khusus tadi atau untuk pertanyaan yang muncul itu. Hal seperti itulah yang dinamakan Asbabun Nuzul.[1]




                         

B.       Rumusan Masalah
Sesuai dengan judul makalah ini yaitu tentang Asbabun Nuzul, maka untuk memperjelas ruang lingkup pembahasan, penulis memiliki batasan masalah antara lain :
1.    Bagaimanakahpengetahuan tentang Asbabun Nuzul ?
2.    Apa sajabentuk Asbabun Nuzul ?
3.    Bagaimanakah fungsi dan manfaat mengetahui Asbabun Nuzul ?
4.    Bagaimanakah cara mengetahui riwayat Asbabun Nuzul ?
                                    
C.      Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1.    Menjelaskan pengetahuan tentang Asbabun Nuzul.
2.    Menjelaskan bentuk Asbabun Nuzul.
3.    Cara mengetahui riwayat Asbabun Nuzul.
4.    Fungsi dan manfaat mengetahui Asbabun Nuzul.

D.      Manfaat  Penulisan
Manfaat penulisan makalah ini adalah untuk memperluas cakrawala berpikir penulis, disamping itu memberikan informasi kepada pembaca mengenai Asbabun Nuzul.



E.       Metode Penulisan
Penulisan makalah ini menggunakan metode librarry riacheac,  yaitu suatu penulisan yang beranjak dari pengamatan kemudian dibahas dengan menggunakan pendapat para pakar yang dikutip dari buku, dan media masa.

F.       Sistematika Penulisan
Sistematika gambaran umum penulisan makalah ini terdiri dari empatbab dimana masing-masing bab terdiri dari sub-sub bab  sebagai berikut:
Bab.1 Pendahuluan. Dalam bab ini menjelaskan tentang latar belakang, kemudian selanjutnya  Rumusan Masalah, Tujuan Penulisan, Metode Penulisan, dan Sistematika Penulisan dari topik pembahasan “Asbabun Nuzul”.
Bab. II Kajian Pustaka. Dalam bab ini menjelaskan tentang kajian pustaka mengenai  “Asbabun Nuzul”. Yakni Pengertian Asbabun Nuzul.
Bab. III Pembahasan. Dalam bab ini menjelaskan tentang pembahasan-pembahasan dari rumusan-rumusan masalah dalam penulisan makalah ini dalam topik pembahasan mengenai “Asbabun Nuzul”.
Bab. IV Penutup. Dalam bab ini menjelaskan tentang Kesimpulan, Saran dari penulis buat para pembaca (responden), Daftar Pustaka dari topik pembahasan “Asbabun Nuzul”.



BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.      Definisi Asbabun Nuzul
Secara etimologis, kata asbab (tunggal:sabab) dapat berarti alasan atau sebab. Sedangkan term nuzul secara bahasa berarti turun. Jadi asbab al-nuzul dapat dimaknai sebagai “pengetahuan tentang sebab-sebab diturunkannya suatu ayat”.
Sedangkan secara terminologis, ada beberapa defenisi yang berkembang dikalangan ulama.
Asbabun nuzul terdapat banyak pengertian, diantaranya :
1.       Menurut Az-Zarqan
                Mendefinisikan Asbabun Nuzul merupakan suatu kejadian yang menyebabkan turunnya satu atau beberapa ayat, atau suatu peristiwa yang dapat dijadikan petunjuk hukum berkenaan turunnya suatu ayat.[2]
2.       Ash-Shabuni
“Asbabun Nuzul adalah peristiwa atau kejadian yang menyebabkan turunnya satu atau beberapa ayat mulia yang berhubungan dengan peristiwa dan kejadian tersebut, baik berupa pertanyaan yang diajukan kepada Nabi atau kejadian yang berkaitan dengan urusan agama”.
3.   Subhi Shalih
                Mendefinisikan Asbabun Nuzuladalah sesuatu yang menyebabkan turunnya satu atau beberapa ayat yang memeberi jawaban terhadap sebab itu, atau menerangkan hukumnya pada masa terjadinya sebab itu.[3]
Dari definisi diatas, dapat dipahami bahwa unsur-unsur yang penting diketahui terkait dengan asbab al-nuzul adalah adanya satu atau beberapa kasus yang menyebabkan turunnya satu atau beberapa ayat, dan ayat-ayat itu dimaksudkan untuk memberikan penjelasan terhadap kasus itu.















BAB III
PEMBAHASAN
A.      Pengetahuan tentang Asbabun Nuzul.
Perlunya mengetahui asbabun nuzul, al-wahidi berkata: ”tidak mungkin kita mengetahui penafsiran ayat al-qur’an tanpa mengetahui kisahnya dan sebab turunnya ayat adalah jalan yang kuat dalam memahami makna Al-qur’an”. Ibnu Taimiyah berkata: mengetahui sebab turun ayat membantu untuk memahami ayat Al-qur’an. Sebab pengetahuan tentang “sebab” akan membawa kepada pengetahuan tentang yang disebabkan (akibat).
Namun sebagaimana telah diterangkan sebelumnya tidak semua Al-qur’an harus mempunyai sebab turun, ayat-ayat yang mempunyai sebab turun juga tidak semuanya harus diketahui sehingga, tanpa mengetahuinya ayat tersebut bisa dipahami, ahmad adil kamal menjelaskan bahwa turunnya ayat-ayat al-Qur’an melalui tiga cara:
1)        Pertama ayat-ayat turun sebagai reaksi terhadap pertanyaan yang dikemukakan kepada nabi.
“Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit". (QS. Al-Isra’ : 85)
2)        Kedua ayat-ayat turun sebagai permulaan tanpa didahului oleh peristiwa atau pertanyaan.

3)        Ketiga ayat-ayat yang mempunyai sebab turun itu terbagi menjadi dua kelompok;
Ø Ayat-ayat yang sebab turunnya harus diketahui (hukum) karena asbabun nuzulnya harus diketahui agar penetapan hukumnya tidak menjadi keliru.
Ø Ayat-ayat yang sebab turunnya tidak harus diketahui, (ayat yang menyangkut kisah dalam al-qur’an).
Kebanyakan ayat-ayat kisah turun tanpa sebab yang khusus, namun ini tidak benar bahwa semua ayat-ayat kisah tidak perlu mengetahui sebab turunnya, bagaimanpun sebagian kisah al-qur’an tidak dapat dipahami tanpa pengetahuan tentang sebab turunnya.

B.       Bentuk Asbabun Nuzul
Asbabun nuzul mempunyai dua bentuk : Pertama dalam bentuk peristiwa atau kejadian, dan kedua dalam bentuk pertanyaan. Yang pertama, misalnya terjadi suatu peristiwa dikalangan sahabat kemudian turun ayat merespon peristiwa tersebut sehingga dapat diselesaikan. Dan yang kedua  maksunya adalah pertanyaan, baik yang muncul dari sahabat atau yang berasal dari orang kafir, yang ditujukan kepada nabi saw kemudian turun ayat untuk menjawab pertanyaan itu.( Studi al-Quran, 2009)
Para mufasir membagi peristiwa itu kepada tiga macam, yaitu:
a.         Perdebatan(jadal), yaitu perdebatan sesama umat islam atau antara umat islam dengan orang-orang kafir.
b.        Kesalahan, yaitu peristiwa yang merupakan perbuatan salah yang dilakukan oleh sahabat kemudian turun ayat guna meluruskan kesalahan tersebut agar tidak terulang lagi.
c.         Harapan dan keinginan,
Al-barra’ mengatakan setelah sampai dikota madinah, rasul saw sholat menghadap baitui maqdis selama 16 bulan, pada dia lebih suka berkblat ke ka’bah. Maka setiap kali sholat, Nabi selalu menengadah ke langit mengharap turunnya wahyu yang memerintah beliaumenghadap ke ka’bah. Maka turunlah ayat Q.S. Al-baqarah(2):144
Asbabun nuzul dalam bentuk pertanyaan dapat dikategorikan kepada tiga macam, yaitu pertanyaan tentang hal-hal berkaitan dengan masa lalu, masa yang berlangsung dan pertanyaan yang berkaitan dengan kejadian masa yang akan datang.
C.      Cara Mengetahui Riwayat Asbabun Nuzul
Sekalipun ilmu ini begitu pentingnya dalam konteks menyingkap hubungan antara teks dengan realitas, namun mengetahui sebab-sebab turunnya sejumlah besar ayat-ayat al-qur’an secara pasti dan meyakinkan bukanlah menjadi sesuatu hal yang mudah. Sebab terkadang kita dapatkan banyak riwyat yang melontarkan sebab-sebab yang berbeda bagi turunnya suatu ayat itu sendiri.
            Bahkan, kadang-kadang sebab turunnya ayat memungkinkan bagi seorang mufassir untuk membaca teks secara benar, dan karenanya dapat mendekatkannya untuk menemukan dalalah.[4] Maksud dari membaca secara benar tidaklah membenarkan teks, tetapi maksudnya memberikan arahan yang tepat terhadap dalalah dari kata dan ungkapan.
            Dari dasar inilah, cara untuk mengetahui asbab al-nuzul adalah dengan mengetahui cara periwayatannya dan mendengar dari generasi yang menyaksikan langsung turunnya al-Qur’an yang mengetahui asbab al-nuzul dan dapat menjelaskan maksud-maksudnya. Para sahabat adalah sumber utama untuk mengetahui asbab al-nuzul, sedangkan generasi sesudahnya hanya cukup dengan menukil. Para sahabat mengetahui indikasi-indikasi yang tersimpan dalam ketentuan-ketentuan hukum karena mereka telah bersama-sama dengan Nabi. Mereka mngetahui tindak tanduk Nabi dan menaati setiap ketentun ayat yang turun kepada beliau.

D.      Fungsi dan Manfaat Mengetahui Asbabun Nuzul
Adapun manfaat dari mengetahui dan memahami asbabun nuzul antara lain sebagai berikut:
1.        Mempelajari kandungan al-Qur’an akan menambah perbendaharaan ilmu pengetahuan, memperluas wawasan dan pandangan, serta mendorong kita meyakini kebenaran dan keunikan kandungannya, yang menunjukkan kebesaran Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, sebagai Penciptanya.
2.        Membantu memberikan kejelasan terhadap suatu ayat.
3.        Mengkhusukan  hukum terbatas pada sebab, terutama ulama yang menganut kaidah “khusus al-sabab”, sebab khusus.
BAB IV
PENUTUP
A.      Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah:
1.        Secara umum mengetahui sebab turun ayat membantu untuk memahami ayat Al-qur’an. Sebab pengetahuan tentang “sebab” akan membawa kepada pengetahuan tentang yang disebabkan (akibat).
2.        Secara umum Asbabun nuzul mempunyai dua bentuk : pertama dalam bentuk peristiwa atau kejadian, dan kedua dalam bentuk pertanyaan.
3.        Secara umum cara untuk mengetahui asbab al-nuzul adalah dengan mengetahui cara periwayatannya dan mendengar dari generasi yang menyaksikan langsung turunnya al-Qur’an yang mengetahui asbab al-nuzul dan dapat menjelaskan maksud-maksudnya
4.        Secara umum fungsi dan manfaat adalah mengetahui Asbabun Nuzulmemperluas wawasan dan pandangan,membantu memberikan kejelasan terhadap suatu ayat, mengkhusukan  hukum terbatas pada sebab.

B.       Saran
Apabila penyusunan makalah ini ada yang kurang berkenan dihati pembaca, kami selaku pemakalah meminta maaf dan semoga ada kritik dan saran yang bermanfaat dan membangun dari para sahabat.


Daftar Pustaka
Adapun Daftar Pustaka secara umum penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
Shaleh., Dahlan., dkk. 2000. Asbabun Nuzul. Bandung: Diponegoro.
SayyidThantawi, Muhammad. 2013. Ulumul Qur’an. Jogjakarta: IRCiSoD.
M. Yusuf, Kadar. 2009. Studi Al- Qur’an. Jakarta: Hamzah.



                                                                       



[2] Muhammad Abd al-Adzim al-Zarqani, Manahil al-irfan fi’Ulum al-qur’an, h. 59
[3] Dr. Subhi al-Shalih, Mabahis fi’Ulum al-Qur’an (Beirut: Dar al-‘Ilm li al-Maalayin, t.th.), h. 132
[4] Dalalah : petunjuk yang benar mengenai makna isi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar